Audit berasal dari bahasa latin “Audire” artinya to hear (mendengan). Biasanya jika terjadi kecurigaan penyalahgunaan keuangan perusahaan, pemilik perusahaan menyewa orang untuk mendengarkan kejadian keuangan dan memberikan opininya tentang apa yang dia dengar.
Perkembangan Audit
Perkembangan Audit
- Audit sering dipersamakan dengan akuntansi
- Istilah akuntansi dan audit diyakini ada sejak pertama kali ditemukanya bentuk PENULISAN “the invention of writing” pada tahun 8500 sebelum masehi (Cangemi, 2003, p.6)
- Kegiatan Audit dikenal pada zaman Egyptian Estate zaman yunani memerintah 500 th SM. (Zenon Papyri – Cangemi, 2003, p.6)
- Istilah akuntansi sendiri pertama kali dikemukakan oleh Luca Pacioli dalam bukunya “Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita” tahun 1494 (Akuntansi Indonesia, LP3ES, 2003, h.50)
- Publikasi tersebut yang membuat Pacioli disebut father of accounting.
Sertifikasi audit SI
- Tahun 1978, EDPAF memperkenalkan program sertifikasi yang disebut Certified Information Systems Auditor (CISA). Tahun 1994 EDPAA merubah namanya menjadi Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
Terminologi Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi adalah : Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk: melindungi aset, menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data, menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif, dan menggunakan sumber daya dengan efisien
Tujan Audit Siste Informasi
Dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
Audit keuangan (financial Audit), Audit operasional/manajemen (Operational/Management Audit), Audit ketaatan (Compliance Audit), Audit sistem informasi (Information Systems Audit), Audit e-commerce dan Investigative Audit/Fraud Audit/Audit Forensic.
Audit Sistem Informasi adalah : Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk: melindungi aset, menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data, menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif, dan menggunakan sumber daya dengan efisien
Tujan Audit Siste Informasi
Dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
- Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
- Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan)
Audit keuangan (financial Audit), Audit operasional/manajemen (Operational/Management Audit), Audit ketaatan (Compliance Audit), Audit sistem informasi (Information Systems Audit), Audit e-commerce dan Investigative Audit/Fraud Audit/Audit Forensic.
Jenis-Jenis audit berdasarkan auditornya
Auditor Ekstern Independen (akuntan publik), Auditor Internal (perusahaan), Auditor sektor publik (auditor dilingkungan instansiinstansi pemerintahan) dan Auditor Perpajakan
Kebutuhan Audit Sistem Informasi
Mencakup dua hal pokok :
- Audit TI pada Laporan Keuangan Karena data telah diproses oleh komputer maka komputer dan ruang lingkup yang mengerjakannya perlu diaudit. Komputer harus bekerja berdasarkan standar tatakelola keuangan yang baik dan benar.
- Audit IT Governance Memastikan IT dikelola secara efektif, efisien, ekonomis, data integrity, saveguarding assets, realibility, confidentiality, availability dan security
0 komentar
Post a Comment