HTTP, Protocol, IP Addres dan Domain



A. Pengertian HTTP
Menurut Wikipedia, Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.

Menurut Kamus Besar, HTTP adalah singkatan dari Hyper Text Transfer Protocol yang dimana protokol yang mendasari oleh World Wide Web.

B. Protokol

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Jenis-jenis protocol :

  1. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
  2. UDP ( User Datagram Protokol)
  3. Domain Name System (DNS)
  4. Point-to-Point Protocol
  5. Serial Line Internet Protocol
  6. Internet Control Message Protocol (ICMP)
  7. POP3 (Post Office Protocol)
  8. IMAP (Internet Message Access Protocol)
  9. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
  10. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
  11. HTTPS
  12. SSH (Sucure Shell)
  13. Telnet (Telecommunication network)
  14. FTP ( File Transfer Protocol )
  15. LDAP
  16. SSL (Secure Socket Layer)

C. IP ADDRESS


D. Pengertian IP Address
IP address adalah alamat identifikasi komputer/host yang berada didalam jaringan. Dengan adanya IP address maka data yang dikirimkan oleh host/komputer pengirim dapat dikirimkan lewat protokol TCP/IP hingga sampai ke host/komputer yang dituju. Setiap komputer/host memiliki IP address yang unik sehingga dua komputer/host yang berbeda tidak boleh memiliki IP address yang sama dalam satu jaringan.

E. Format IP address
IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai berikut.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Misalnya
11000000000010100001111000000010
Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.
Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya:
11000000 = 192
00001010 = 10
00011110 = 30
00000010 = 2
Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.

Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.

Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

1) Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.

Karakteristik IP Kelas A

Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214


Contoh
IP address 120.31.45.18 maka :
· NetworkID = 120
· HostID = 31.45.18
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

2) Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534

Contoh
IP address 150.70.60.56 maka :
· NetworkID = 150.70
· HostID = 60.56
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

3) Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 11
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254

Contoh
IP address 192.168.1.1 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1

Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.


Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:

10101010 11001011 01011101 00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:
11111111 11111111 00000000 00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:
255.255.0.0



Domain adalah suatu nama berformat huruf abjad (a,b,c,d,e,dan seterusnya) dan angka (1,2,3,dan seterusnya) serta simbol (-)untuk menamai alamat url website untuk mengidenfitikasi sebagai pengganti format deretan angka alamat IP client server hosting tempat file website diletakkan.

Contoh : misal alamat IP server tempat file web kita disimpan adalah 77.165.90.89 sebenarnya kita bisa saja mengetikkan 77.165.90.89 langsung di browser untuk mengakses website kita, namun hal ini tentunya sangat tidak baik bagi ingatan orang khususnya ingatan pengunjung website yang mengakses website kita. Sehingga fungsi domain lebih untuk mudahkan orang mengingat sebuah nama url dibanding deretan deretan angka IP. Untuk itu diperlukan domain guna mengganti deretan angka tersebut agar menjadi deretan kata yang tentunya gampang diingat. misal:namadomain.com akan lebih mudah diingat ketimbang angka 218.719.51.617

E. Hubungan domain, dns server, web server dan mail server



Dalam pengembangan website kita pasti memakai domain. Domain inilah yang menjadi alamat yang kita buat. Domain ini hanyalah nama, tetapi dalam kenyataannya domain ini menyangkut dns (domain name server), web server dan mail server. Sebagai web developer kita harus mengetahui relasi ini dengan baik. Jika client membeli domain lewat kita tentu hal ini tidak ada masalah, tetapi jika tidak membeli lewat kita maka kita harus mengerti setting mana yang perlu diubah dan kepada pihak siapa kita meminta perubahan. Client dapat membeli domain di PT A, hosting di PT B dan mempunyai email server sendiri di kantor. Dalam pembangungan website konsentrasi kita adalah di record A yaitu supaya web server diarahkan ke server kita. Untuk bisa menuju hal ini ada 2 kemungkinan DNS server diarahkan ke web server kita

Ini bisa dilakukan dengan

  1. Login ke domain manager dan langsung mengubah
  2. Meminta support kepada PT A selaku penjual domain


Pada langkah ini pastikan setting yang ada di DNS server kita sudah benar terutama terkait email mengarahkan record A untuk www dan domain saja ke server kita, ini juga bisa dilakukan dengan

  1. login ke hosting manager dan mengarahkan record A untuk www dan domain saja
  2. meminta bantuan PT B selaku pihak hosting untuk menset record A untuk www dan domain saja ke server kita

Terkait dengan email server, client bisa mempertahankan lokasi email server yang digunakan saat ini atau menggunakan mail server kita. Jika client tetap menggunakan mail server yang saat ini dipakai berarti record MX sama dengan record sekarang.

Jika client ingin menggunakan mail server kita, record MX harus diarahkan ke email kita. Jika sama-sama menggunakan cPanel, maka email dan setting-settingnya (username, password, quota dan lain-lain) bisa dipindahkan.

Jika tidak menggunakan cPanel, maka email lama harus dibackup secara manual dan email baru juga dicreate secara manual.

Untuk langkah yang kedua mengarahkan record A untuk www dan domain saja ke server kita akan menyebabkan client menerima tagihan dari pihak hosting dan juga pihak kita sebagai web developer.

DOMAIN NAME SERVER

Sejarah DNS (Domain Name System)
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan anama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat dianalogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Pengertian DNS(Domain Name System)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

  1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Teori bekerja DNS
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

  1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  2. recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut
  3. authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

a) Root Level Domain
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

b) Top Level Domain (TLD)
Top Level Domain adalah domain pada level teratas di bawah root (.). Ada tiga pengelompokkan Top Level Domain:

Domain Generik
Terdiri atas 7 domain yaitu :

a. com
Untuk organisasi komersial. contoh: ibm.com, sun.com.

b. net
Untuk organisasi/perusahaan penyedia layanan jaringan/Internet. contoh: internic.net, nsf.net.

c. gov
Untuk lembaga/organisasi pemerintahan. contoh: whitehouse.gov, nasa.gov.

d. mil
Untuk badan/organisasi militer. contoh: army.mil.

e. org
Untuk organisasi non-komersial. contoh: linux.org.

f. edu
Untuk lembaga pendidikan. contoh: mit.edu, berkeley.edu.

g. int
Untuk organisasi Internasional. contoh: nato.int.

Selain 7 domain di atas ada lagi 7 domain baru dari ICANN (www.icann.org) yaitu:

h. aero
Untuk industri atau perusahaan udara.

i. biz
Untuk perusahaan atau lembaga bisnis.

j. coop
Untuk perusahaan atau lembaga kooperatif

k. info
Untuk penggunaan umum.

l. museum
Untuk museum.

m. name
Untuk registrasi bagi penggunaan individual/personal.

n. pro
Untuk para profesional seperti: akuntan, dan lain-lain.

Domain Negara
Merupakan standar pembagian geografis berdasarkan kode negara. Contoh: id untuk Indonesia, au untuk Australia, uk untuk Inggris, dan lain-lain. Domain negara ini dapat dan umumnya diturunkan lagi ke level-level di bawahnya yang diatur oleh NIC dari masing-masing negara, untuk Indonesia yaitu IDNIC. Contoh level bawah dari id yaitu net.id, co.id,web.id.

Domain Arpa
Merupakan domain untuk jaringan ARPAnet. Tiap domain yang tergabung ke Internet berhak memiliki name-space .in-addr.arpa sesuai dengan alamat IP-nya.

Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Zulfanruri, zulfanruri.com terdapat komputer (host) seperti apel.zulfanruri.com dan subdomain kates.zulfanruri.com. Subdomain kates.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti apel.training.bujangan.com.

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat kates.zulfanruri.com, dimana kates adalah host name dan zulfanruri.com adalah domain name.