Contoh Kasus yang Terkait Investasi Dengan Tujuan Ekspansi



Kasus yang dibahas yaitu mengenai “22 Perusahaan Nasional Ekspansi ke Liberia Perkuat Hubungan Dagang”. Gita Wirjawan selaku Menteri Perdagangan menjelaskan bahwa terdapat 22 perusahaan nasional telah ekspansi ke Liberia. Perusahan yang dimaksud seperti pabrik/kantor mie instant, permen, makanan, sabun, dan lain-lain. Sinarmas Grup merupakan salah satu perusahaan yang telah membuka lahan di Liberia dalam perdagangan komoditas. 

Pemerintah Liberia telah memberikan hak konsesi lahan seluas 220.000 hektar. Golden Agri Resources (GAR) berinvestasi pada perusahaan Liberia bernama The Verdant Gund LP, suatu private equity fund memiliki Golden Veroleuium. GAR juga memiliki beberapa anak perusahaan termasuk PT Sinar Mas Agro Resources And Tekhnology (SMART). Perusahaan ini memiliki operasi terintegrasi dan berfokus pada minyak makan dan lemak nabati dari kelapa sawit. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat bahwa para pelaku usaha bnasional dapat memanfaatkan berbagai kesepakatan bilateral di bidang ekonomi antara Indonesia dengan Negara lain. 

Terdapat sejumlah perusahaan swasta ataupun BUMN yang mulai gencar untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Misalnya saja Indofood yang akan berinvestasi di Ukraina dan mempertimbangkan untuk masuk ke Serbia dan Turki. PT. Pertamina yang berniat untuk membeli 32 persen saham Petrodelta S.A, Venezuela milik Harvest Natural Resources. Pertamin juga tengah mengincar ladang minyak di Aljazair dan Irak. Di sektor telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), juga berambisi menguasai jaringan telekomunikasi di Asia. Saat ini, Telkom telah memiliki anak perusahaan di Singapura dan Hong Kong dengan bendera PT Telkom Indonesia Internasional. 

Dengan ekspansi keluar negeri, menurut Direktur Jendral Industri Kerja Sama Internasional Kemenperin, Agus Tjahajana, pengembangan produk tidak hanya terpusat di dalam negeri saja. Industri yang berencana ekspansi ke kawasan regional harus memiliki ketersediaan bahan baku yang cukup besar di dalam negeri (industry berbasis agro, garmen, dan semen) dan juga harus menghitung secara cermat agar langkah yang dilakukan tetap menguntungkan dari sisi bisnis. 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berjanji akan meningkatkan jaminan perlindungan hukum bagi para pengusaha Indonesia yang berinvestasi di luar negeri. Jaminan ini betujuan agar investor Indonesia tidak mengalami kerugian di negeri lain. 

Misalnya dalam kasus diatas menitik beratkan kendalanya pada ketersediaan bahan baku yang cukup besar di dalam negeri karena jika tidak adanya bahan baku yang cukup, maka bahan baku di dalam negeri akan mengalami kekurangan, untuk itu diperlukannya pengambillan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan yang salah akan mengakibatkan kehancuran bagi perusahaan saat melakukan ekspansi. 

Kendala yang lainnya ialah perusahaan harus memiliki langkah yang cermat agar tetap menguntungkan dari sisi bisnis. Apabila suatu perusahaan tidak memiliki langkah yang cermat tersebut, maka akan sulit untuk memberlakukan ekspansi. 

Suatu perusahaan yang akan melakukan ekspansi harus benar-benar telah merencanakan dan mempersiapkannya dengan matang. Yaitu dari segi bahan baku, SDM, dan lain-lain. Hal tersebut bertujuan agar keputusan yang diambil tidak salah. Dan juga perusahaan tersebut mampu menganalisa kemungkinan apasaja yang akan terjadi untuk memulai ekspansi. Apabila perusahaan berrhasil melakukan ekspansi, publikasikan kepada konsumen dan media massa guna untuk memberikan informasi peningkatan yang telah diraih dan keunggulan ekspansi serta efek bagi konsumen. 

0 komentar

Post a Comment